Diantara perjumpaan yang paling risau
Engkau adalah duri yang diam-diam
Kerap kubawa ke teras lamunan, mengelitik, menggores, pun menelusuk, mengitari sudut-sudutnya yang kian tertambat kian menyeruak menjadi susup menyumbat resah pada dada sebelah kiri.

Pada derap ragu terkadang kuberanikan diri untuk tapakkan langkah begitu kejar meski pernah terkejar.
Adalah kini didalam sengaja, kusembunyikan segala ingin diantara semak belukar menyepi diantara rerimbun ranting gundah agar tak ada seorangpun mengetahui begitu juga dengan sosokmu

Namamu pernah menjadi salah satunya yang sering aku sisipkan diantara amin-amin pada setiap tengadah tanganku.

Barangkali juga selalu menghiasi langit-langit malam diantara beribu-ribu doa yang beterbangan.

"Semestinya mendoakan tidak hanya pada saat sedang jatuh cinta saja. Ketika tak lagi jatuh cintapun masih boleh mendoakan yang baik-baik"

[What's wrong with u dew! >.<]