“Saat kau putuskan untuk menyinggahi hati seseorang, nyaman-nyamanlah agar disitu ia tak pernah merelakan yang lain untuk singgah” 

Seharusnya tuan harus tau dan sadar akan hal itu, karna tak mudah bagiku membuka hati untuk para pecinta wanita diluar sana. Saat tuan memutuskan menyinggahi satu hati sepatutnya tuan beramah tamahlah didalamnya. Awalnya ku kira tuan tidak seperti itu, akupun tak perlu untuk menghakimu toh cepat atau lambat semua akan terungkap dengan sendirinya, tuankah orang yang tepat menyinggahi hatiku selamanya atau kau hanya berniat untuk bermain dan berlalu begitu saja. Disudut dada kiriku kau telah kusemayamkan bersama kenang yang tak ingin lagi ku kenang. Aku bersyukur sejauh ini perasaanku padamu tak sedalam samudera, untuk itu tak ingin aku berlama-lama meratapi kebodohan yang disebabkan oleh diriku sendiri.
Seperti pagi yang mengawali hari, aku hanyalah secarik kertas yang siap digoreskan tinta, akan ku pilin tulisan penuh duka dan luka kemarin kusimpan rapat-rapat agar tak ada yang melihatnya. Karena ku tak ingin pagiku mengingatkan aku pada luka yang telah kau beri. Pagi ini akan kusambut mentari dengan senyum terbaik yang ku punya, kan kubuktikan pada mereka bahwa aku baik-baik saja.

Sincerely
Dewi