Hari telah berlalu beberapa jam, ketika bunga layu dan kehilangan kesegarannya, murung tertunduk dalam kekalutan pikiranku terbuai dalam untai rambut yang tak tersisir, semua serba lesu hingga tengah malam tiba bersama debu dan kekalutan yang tiada tuan. Semangat terus saja mengendap dalam angin-angin mimpi ini, dibalut selimut dingin dan angin pulau diramaikan suara anak asrama yang sedang bercengkerama tepat dibawah jendela kamarku, aku terus bergulat dengan tumpukan tugas dan hafalan yang semakin bertambah dari hari keharinya, ditemani daun sakura yang kuterima dari Min ho tadi siang aku terus melanjutkan bacaanku halaman demi halaman, wangi sakura ini begitu khas sampai-sampai aku tertidur dalam bacaanku menyikap tirai mimpi sang bunga dari taman impian dalam kekelaman yang telah menjadi terang hangat dibalut dekapan sang surya. 

(semoga musim semi ini bukan yang terakhir kalinya bagiku)!