Recent News

Showing posts with label Senja di Menara wustha. Show all posts
Showing posts with label Senja di Menara wustha. Show all posts

Sometime, bitter is better

Memulai sesuatu itu sendiri ternyata berat.

Tak lebih dari sekedar karang ternyata hati itu mudah sekali rapuh.
Menapaki setiap tangga kehidupan seorang diri tanpa mau berbagi dengan yang lain
layaknya bagaikan hidup sebatang kara.
Tapi, apalah arti berbagi jika membagi kesedihan dan kepedihan kepada orang lain
hanya akan menambah beban dan kegundahan sang pendengar,
biarkan hati rapuh ini yang menahan perih, bekerja bersama fikiran mencoba mencerna setiap hal yang terjadi, imun negatif,sedih, bahkan luka untuk tidak membiarkan air mata itu mengalir.
Tidak semua orang bisa kau jadikan tempat berbagi, dalam senang ia mungkin ikut tersenyum denganmu tapi tidak berarti disaat duka ia juga bisa bersamamu.
Feel Relief...
Maunya selalu begitu, tapi hidup tidak semudah yang diharapkan.
Banyak yang mengatakan, hidup ini indah jika kita nikmati.
Tapi, tak selamanya kopi asin itu nikmat untuk dinikmati
Begitu juga hidup, kau berharap manis akan hari-harimu kelak
Perjuangan untuk bisa membeli gula dan mencampurkannya dalam minuman saja tidaklah mudah.
Bisa saja,gula itu tumpah sebelum kau mencampurkannya dalam minumanmu, atau bahkan kau
terjatuh bersama gula itu.
Tidak ada yang tau kawan, sampai kapan kita mampu berdiri tegak.

Sometime, bitter is better
 ~at 09.28 pm 161112
my sweet room


Kala Senja


Dingin menusuk tulang.
Senja ini, kabut menyelimuti gunung  menjulang tinggi itu sementara sakit dan duka menyelimutiku saat ini.
Yaa..Burung-burung itu pun kembali ke peraduannya masing-masing, dan ku masih terpana memandang langit senja kala itu. Surya mulai malu menampakkan dirinya padaku, sementara itu boneka tuhan masih saja sibuk dengan titah mereka masing-masing.
mmm… sosok itu, mengingatkan aku pada ayah.  Sedang apa beliau disana, sudah lama aku tidak melihat wajahnya, sudah lama diriku tidak berceloteh dengannya.
mmm…IBu, tiga huruf yang terpatri dalam jiwa, yang selalu meluruskan niat, memberi  arah tuk ku melangkah memberi  semangat saat payah. Aku rindu pada kalian.
Sejenak  aku melihat sebuah keluarga mini yang begitu sejuk di pandang mata, seorang bapak yang sedang memakaikan peci kepada anak laki-lakinya seraya membetulkan lipatan sarung yang dipakainya, sang ibupun sedang menyiram bunga dihalaman rumahnya. Mereka berdua berpamitan untuk memenuhi panggilan tuhan..


Masjid Al-wustha, disinilah aku sering menghabiskan waktu senjaku menunggu panggilan sang pencipta, melihat langit senja dari bawah menara sambil mentakrir hafalanku.
 ‘’sudah wudhu nak ? (aku tersentak) Tanya seorang ibu paruh baya padaku. ‘’Oh, belum buk,’’.ujarku.  ‘’yuk, sebentar lagi azan  ’’ kata sang ibu seraya pergi meninggalkanku.
Ibu marlina, panggilan akrabku padanya. Aku sering melihatnya disini menghabiskan waktu magrib dan isya bersama para jamaah perempuan lainnya.
Dan saatnya aku beranjak pergi dari tempat dudukku sekarang, muazzin dengan lantang berkumandang dan akupun tidak ingin tertinggal darinya, karena sajadah panjang telah menantiku.

@uncertainty, Jeulingke 2011



Follow Us

Jejak Jawara Slideshow: Dewi’s trip from Medan, Sumatra, Indonesia to 4 cities Seoul, Palembang, Banda Aceh and Seol-dong (near Janghowon, Korea Selatan) was created by TripAdvisor. See another Indonesia slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.

My twitter

Recent Comments | Recent Posts


Bloggerized by : GosuBlogger | designed by: Website Builder | Coded by: Blog Directory | Provided by: Wedding photojournalism chicago
bottom