Kepergian Bukan Lagi Barang Langka
Posted by : Unknown
on 10:37 AM
Satu hal yang terlintas difikiranku saat ini.
"Bukan perkara penting atau tidaknya. Jika ia menetap di pelukan yang
lain, mungkin saja engkau hanyalah tempat bermainnya"
Sejatinya hal yang kualami
sekarang sangat mengganggu rutinitasku, awalnya aku tak berharap banyak pada
setiap perjumpaan, candaan dan gurauan di sela-sela pertemuan denganmu.
Perlahan sesuatu yang disebut *rasa* itu semakin menjadi-jadi merasuki
seluruh urat nadi dan menjalar ke setiap sudut pikiran dan ruang hati.
Namun sepertinya kini satu per
satu kembali dipulangkan entah dengan tangis atau seperangkat kecewa. Sudah
saatnya kukebumikan kematian pena-pena rindu yang kian terbujur kaku, mengenai
perihal perpisahan sepertinya kita tak perlu berlarut-larut saling menyesali.
Perkara pekat pahitnya ampas kopi, biarlah ia menyelesaikan takdirnya sendiri.
Buat apa kita memaksakan takdir yang tak seharusnya, jika bersyukur itu lebih
indah untuk dimenangkan.
Satu pesan untuk dirimu wahai
tuan
“Perkara apa-apa yang akan kau
jemput, semoga kelak mampu kau rawat dan pertahankan ketika sudah diraih. Bukan
sekadar dicicipi lalu dibuang’’.
Labels: Coretan yoora 0 Comments
Perihal Menunggu
Posted by : Unknown
on 1:38 PM
---------------------------------------------
---------------------------------------------
---------------------------------------------
Ada dua tujuan mengapa seseorang
saling dipertemukan di persimpangan kehidupannya, sebagai anugerah pengusir
sepi atau hanya sebagai penguji ketegaran hati.
Perihal menunggu tak ada
sedikitpun yang mengasyikkan, apalagi yang ditunggu belum pasti memberikan
kepastiannya. Sama hal nya dengan menunggu pengumuman diterima atau
tidaknya beasiswa master yang sudah ku apply. Perihal menunggu terkadang
membuat kita menjadi sosok yang begitu aneh, asing bagi diri sendiri, dan kerap
kali membayangkan hal-hal bodoh yang bisa meruntuhkan kepercayaan.
Pada tiap-tiap kenyataan yang tak
bisa dipungkiri, menunggu terkadang membutuhkan logika. Itu sebabnya
diciptakan patah hati. Agar kita tidak terlena dan menjadi semakin tak
waras.
Saat yang ditunggu ternyata tak
kunjung jua datang tak bisa diharapkan dan tak juga memberi kepastian,
yakinlah! meski meyakini diri itu tak mudah, meyakini diri bahwa dibalik
penantian panjangmu itu akan menghadirkan yang terbaik.
Saat keadaan tak berpihak padamu
bukan berarti hidupmu telah berakhir, tuhan memberimu kegagalan dalam suatu hal
itu agar kau bisa belajar memahami arti tujuan hidup sebenarnya. Barangkali,
kerap diri mengabaikan rasa syukur, takdir terus mencatat narasinya
sendiri yang sebenarnya tidak bisa diejawantahkan, namun kita tak akan berdiam
diri menunggu saja tanpa berbuat toh.
Sesekali melihat daun-daun
ranggas itu perlu, dalam keheningannya ia tak pernah sendirian meski ada yang
menganggapnya sampah lalu membakarnya namun ia senantiasa bersama-sama pada
hal-hal yang menjadikannya terpuruk sekalipun.
“Sesekali nikmatilah pekat
pahitnya ampas kopi, agar kelak kau tahu bahwa yang manis kadang meninggalkan
pahit” sepenggal bait puisi favorit
Sincerely
me~
Labels: Coretan yoora 0 Comments
Subscribe to:
Posts (Atom)
Follow Us
Jejak Jawara Slideshow: Dewi’s trip from Medan, Sumatra, Indonesia to 4 cities Seoul, Palembang, Banda Aceh and Seol-dong (near Janghowon, Korea Selatan) was created by TripAdvisor. See another Indonesia slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.
Recent Comments