Saat itu aku berusia 12 tahun
Saat aku pertama kali
Melangkahkan kakiku ke kota ini
Aku rela meninggalkan kampung halaman
Demi cita-cita

Cewek-cewek perkasa berotot raksasa
Yang menimba air di sore dan pagi buta
Di selingi teriakan maut
Dari salah seorang petugas air
Dan di hiasi dengan gema takbir ilahi

Air kuning yang selalu setia
Menemani perjuanganku
Saringan ikut berperan penting dalam berasrama
Ku jalani suka dukaku
Bersama teman-teman
 

Hatiku pilu
Tanpa sadar butiran bening
Bergulir di pipiku
Saat kuketahui sang guru pilih kasih
Kemanapun aku pergi aku tak dianggap ada

Kampus kuning...
Banyak hal yang ingin ku ketahui tentangmu
Dalam jangka waktu 6 tahun
Tak cukup bagiku mengupas semua tentangmu
Karna banyak misteri yan tersembunyi di balik
Memori kampus kuning