Recent News

Kepergian Bukan Lagi Barang Langka


Satu hal yang terlintas difikiranku saat ini. "Bukan perkara penting atau tidaknya. Jika ia menetap di pelukan yang lain, mungkin saja engkau hanyalah tempat bermainnya"

Sejatinya hal yang kualami sekarang sangat mengganggu rutinitasku, awalnya aku tak berharap banyak pada setiap perjumpaan, candaan dan gurauan di sela-sela pertemuan denganmu. Perlahan sesuatu yang disebut *rasa*  itu semakin menjadi-jadi merasuki seluruh urat nadi dan menjalar ke setiap sudut pikiran dan ruang hati.
Namun sepertinya kini satu per satu kembali dipulangkan entah dengan tangis atau seperangkat kecewa. Sudah saatnya kukebumikan kematian pena-pena rindu yang kian terbujur kaku, mengenai perihal perpisahan sepertinya kita tak perlu berlarut-larut saling menyesali. Perkara pekat pahitnya ampas kopi, biarlah ia menyelesaikan takdirnya sendiri. Buat apa kita memaksakan takdir yang tak seharusnya, jika bersyukur itu lebih indah untuk dimenangkan.
Satu pesan untuk dirimu wahai tuan
“Perkara apa-apa yang akan kau jemput, semoga kelak mampu kau rawat dan pertahankan ketika sudah diraih. Bukan sekadar dicicipi lalu dibuang’’.

Perihal Menunggu

--------------------------------------------- 
---------------------------------------------

Ada dua tujuan mengapa seseorang saling dipertemukan di persimpangan kehidupannya, sebagai anugerah pengusir sepi atau hanya sebagai penguji ketegaran hati.





Perihal menunggu tak ada sedikitpun yang mengasyikkan, apalagi yang ditunggu belum pasti memberikan kepastiannya.  Sama hal nya dengan menunggu pengumuman diterima atau tidaknya beasiswa master yang sudah ku apply. Perihal menunggu terkadang membuat kita menjadi sosok yang begitu aneh, asing bagi diri sendiri, dan kerap kali membayangkan hal-hal bodoh yang bisa meruntuhkan kepercayaan. 
Pada tiap-tiap kenyataan yang tak bisa dipungkiri, menunggu terkadang membutuhkan logika. Itu sebabnya diciptakan patah hati. Agar kita tidak terlena dan menjadi semakin tak waras. 
Saat yang ditunggu ternyata tak kunjung jua datang tak bisa diharapkan dan tak juga memberi kepastian, yakinlah! meski meyakini diri itu tak mudah, meyakini diri bahwa dibalik penantian panjangmu itu akan menghadirkan yang  terbaik.
Saat keadaan tak berpihak padamu bukan berarti hidupmu telah berakhir, tuhan memberimu kegagalan dalam suatu hal itu agar kau bisa belajar memahami arti tujuan hidup sebenarnya. Barangkali, kerap diri  mengabaikan rasa syukur, takdir terus mencatat narasinya sendiri yang sebenarnya tidak bisa diejawantahkan, namun kita tak akan berdiam diri menunggu saja tanpa berbuat toh. 
Sesekali melihat daun-daun ranggas itu perlu, dalam keheningannya ia tak pernah sendirian meski ada yang menganggapnya sampah lalu membakarnya namun ia senantiasa bersama-sama pada hal-hal yang menjadikannya terpuruk sekalipun.
 
 “Sesekali nikmatilah pekat pahitnya ampas kopi, agar kelak kau tahu bahwa yang manis kadang meninggalkan pahit” sepenggal bait puisi favorit

Sincerely
me~



Follow Us

Jejak Jawara Slideshow: Dewi’s trip from Medan, Sumatra, Indonesia to 4 cities Seoul, Palembang, Banda Aceh and Seol-dong (near Janghowon, Korea Selatan) was created by TripAdvisor. See another Indonesia slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.

My twitter

Recent Comments | Recent Posts


Bloggerized by : GosuBlogger | designed by: Website Builder | Coded by: Blog Directory | Provided by: Wedding photojournalism chicago
bottom